Hmmmm................setelah pengalaman itu baru deh aku sadari kalau angka 3 memiliki tempat khusus di kehidupan manusia. Kalau ada hajatan atau acara-acara yang memerlukan sound system, selalu setiap check sound angka terakhir adalah angka 3, setiap aba-aba dalam olahraga angka terakhir sebagai titik bergerak adalah angka 3, lampu lalulintas jumlahnya 3, Jumlah minimal untuk sesuatu berdiri tegak harus memiliki kaki yang simetris sejumlah 3, SMP dan SMA masing-masing ada 3 tingkatan, Kerusakan rumah tangga lebih banyak diawali dengan kehadiran orang ke-3, dan lain-lain silahkan cari sendiri deh........
Akhirnya, angka 3 itu juga terjadi juga pada diriku. Kejadiannya di suatu pulau di kawasan kepualuan seribu, aku gak mau nyebut n ama tempatnya ah, berada di dekat dengan pulau Rambut dan merupakan pulau terdekat dari Jakarta dimana terdapat pemukiman. Waktunya minggu dinihari tanggal 22 april 2007 bertepatan dengan peringatan hari bumi. Saat itu aku ma temen-temen ceritanya mau ngetest ilmu penolak angin dengan tidur di pantai ber 7, angin berhembus kencang membuat tidur semakin enak dengan posisi menggulung. Sehingga tidak tersadar keesokan harinya saat terbangun, semua yang memiliki sendal gunung celingukan kesegala arah mencari-cari sang alas kaki.
Ternyata eh ternyata, semua sandal gunung kami sudah tidak berada di tempatnya lagi. Yang paling mengesalkan adalah ini adalah kejadian ke-3 kalinya untuk ku di pulau yang sama. Kesannya lebih bodoh dari keledai ya....., tapi itu mungkin akibat terlalu berbaik sangka tehadap orang, ketika hilang pertama kali perhitungan ku adalah orang iseng, kejadian kedua kali fikirku memang musibah, tapi.......3x, ampun-ampun deh. Sudah gitu yang ketiga kalinya kejadiannya berjamaah lagi. Wah ini sih memang sudah niat.
angka 3.....angka 3........