Monday, June 15, 2009

TURTLE VISION-TERJEMAHAN YANG MENGGANGGU

14 juni 2009 merupakan hari pertama pemutaran film baru dalam wahana 4D Gelanggang Samudra Jaya Ancol.  Film yang berjudul "turtle vision" ini bercerita mengenai petualangan seekor penyu bernama Sammy bersama seekor sahabatnya yang selalu berhubungan dengan aktivitas manusia.  Diceritakan bagaimana manusia mempengaruhi kehidupan si-Sammy ini mulai dari pencemaran akibat tumpahnya minyak hingga dia terselamatkan secara tidak sengaja akibat ulah penebang liar di daratan asia.

Film ini menarik karena mudah dicerna alur ceritanya oleh anak-anak sehingga dapat memberikan pemahaman dalam jalur yang baru mengenai lingkungan dan manusia.  Ditambah lagi dengan fasilitas dalam wahana 4D yang dapat memberikan perasaan menyatu dengan apa yang dialami oleh Sammy dan sahabatnya.

Satu hal yang mengganjal dari film ini adalah terjemahan yang dipakai tampaknya terlalu bebas dan sang penterjemah pun seperti tidak melakukan penelitian sebelumnya.  Turtle dalam film ini diterjemahkan sebagai "kura-kura" yang sebenarnya pada kenyataannya sebenarnya adalah seekor "penyu".  Terdapat perbedaan yang sangat nyata antara kura-kura dan penyu meskipun dalam bahasa inggris menggunakan kata yang tidak terlalu berbeda yaitu "turtle", diantara perbedaan itu adalah Penyu hidup di lautan yang berair asin sedangkan kura-kura hidup di air tawar dan penyu tidak dapat menyembunyikan anggota tubuhnya ke dalam cangkangnya tidak seperti kura-kura.

Muata pendidikan lingkungan dalam film ini menjadi agak terganggu ketika dalam salah satu dialog di film ini menyebutkan sebagai "kura-kura hijau" bukan "penyu hijau".  Tentunya kata-kata tersebut akan diingat oleh anak-anak setelah mereka meninggalkan gedung pertunjukan.

Film ini memang bukan yang pertama memiliki kelemahan dalam menterjemahkan nama atau istilah asing ke dalam bahasa lokal.  Tidak sedikit feature-feature lingkungan dan flora fauna di televisi yang diterjemahkan sekenanya.

Media seperti TV, Radio atau wahana 4D harapannya tidak hanya sebagai media informasi namun juga sebagai wahana mendapatkan pendidikan dan pengetahuan, sehingga diharapkan pula informasi yang diberikan tidak berupa informasi yang rancu dan membuat bingung bagi yang menikmati atau memanfaatkannya.

No comments: